12/21/2019

Mengenal Konsep Green Learning dalam Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah


Secara harfiah green learning berarti pembelajaran hijau, namun sebenarnya memiliki makna yang lebih luas dari arti harfiahnya. Green learning memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Green learning memiliki konsep-konsep untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam proses pembelajaran di kelas.

Green learning is a free educational guide designed to teach the region’s sixth grade students these important concepts and about how their actions affect the environment in positive and negative ways. Green learning connects students to their environment by combining educational information with colorful maps, interesting articles, puzzles, and interactive class activities to teach concepts such as watershed education, pollution prevention, stormwater management, water conservation, resource management, and prevention of sanitary sewer overflows. (http://askhrgreen.org/green-learning, di unduh pada 6 Februari 2014).

            Written according to Virginia SOL guidline by a team of experts who work in the region’s public works and public utilities departments, Green learning connects students to their environment by combining educational information with colorful maps, bold graphics, puzzles and fun activities.

Green learning merupakan pembelajaran yang memiliki kaitan erat dengan lingkungan hidup. Green learning mengkhususkan pada isu lingkungan, bagaimana cara mengatasinya dan usaha melestarikan lingkungan. Green learning bertujuan mendidik seseorang agar memiliki kesadaran lingkungan, berpikir kritis, dan mampu menjadi agen perubahan di bumi.
Dalam pelaksanaan pengajaran, tidak mustahil guru tidak mengalami kesulitan, mungkin karena ketidaktepatan dalam memilih metode mengajar, kesalahan strategi dan lain sebagainya. Dalam konteks karakteristik green learning ini, maka guru dituntut mampu menggunakan multi metode dalam arti dapat memilih metode mengajar yang benar-benar dianggap tepat dan layak untuk menyajikan materi sesuai dengan prinsip green learning. Suasana pembelajaran dalam green learning perlu dievaluasi secara bijaksana seperti aspek kelengkapan, ragam dan jenis, model, kemudahan untuk digunakan, perolehan, kecocokan dengan materi yang diajarkan, serta jumlah ketersediannya. Pembelajaran dengan menggunakan green learning harus memperhatikan sarana dan prasarana penunjang green learning.
Lingkungan manusia adalah siapa saja yang dengan sengaja atau tidak sengaja berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa. Guru dan kepala sekolah yang dijumpai oleh siswa diluar kelas, sebaiknya memberikan kata-kata simpati berupa dorongan belajar, sehingga siswa merasa terpacu untuk belajar lebih giat lagi, dan merasa haknya dihormati. Konsep demikian akan menciptakan ramah lingkungan dan menumbuhkan keakraban diantara warga sekolah.
Lingkungan fisik dalam proses belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Lingkungan fisik tersebut misalnya keadaan ruang kelas, bangku, kursi, lapangan olahraga, tingkat kebisingan, intensitas cahaya dan sebagainya. Hal tersebut apabila tidak diatur secara baik dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah yang pada akhirnya bertentangan dengan karakteristik green learning. Proses belajar mengajar green learning hasilnya selalu dipertanggung jawabkan (accountable) kepada siswa, orang tua, lembaga, dan masyarakat.
Dalam pembelajaran lingkungan hidup dengan menggunakan green learning, peneliti akan memberikan materi mengenai limbah. Pengetahuan limbah dirasa perlu diajarkan dalam pembelajaran lingkungan hidup karena sesuai dengan prinsip green learning yaitu menghubungkan siswa dengan lingkungan sekitar. Limbah merupakan contoh nyata dimana siswa mampu menemukan permasalahan-permasalahan di lingkungan sekitarnya. Permasalahan limbah yang sering ditemukan di lingkungan sekitar sekolah diantaranya limbah rumah tangga, pertanian, industri dan peternakan. Limbah-limbah tersebut belum diolah dengan baik hal ini terlihat dari banyaknya limbah yang dibiarkan begitu saja tanpa adanya usaha dari masyarakat untuk mendaur ulang atau mengolah limbah-limbah tersebut menjadi produk yang lebih bermanfaat. Sikap acuh tersebut menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan tidak enak dilihat. Pengolahan limbah yang kurang efektif menyebabkan ketidaknyamanana akibat bau yang tidak sedap.
Pendidikan mengenai limbah dalam pembelajaran lingkungan hidup menjadi salah satu isu lingkungan yang sedang hangat diperbincangakan. Hal ini sesuai dari prinsip green learning itu sendiri yaitu mengajarkan siswa melalui pendekatan aplikatif agar memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga siswa sebagai generasi penerus bangsa mampu menjaga serta melestarikan lingkungan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Pengetahuan limbah yang dimaksud yaitu limbah secara umum, limbah industri berupa limbah air kelapa dan manajemen limbah. Pengetahuan limbah tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan kesadaran lingkungan siswa dalam hal pengetahuan, sikap dan tindakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar