Kota Semarang terkenal dengan rob yang
selalu melanda terlebih saat musim hujan. SMA N 10 Semarang yang terletak di Kecamatan
Genuk menjadi salah satu yang terdampak banjir Rob. SMA
Negeri 10 Semarang sering tergenang air karena Rob. Rob
yang terjadi di Kota Semarang pada tahun 2019 berdasarkan data BMKG Maritim Kota Semarang untuk
Kecamatan Genuk terjadi genangan setinggi 0-70 cm dengan intensitas pada pagi
hari dan sore hari (tipe rob harian campuran condong ke ganda atau mixed
semidiurnal). Puncak genangan rob terjadi pada bulan April-Mei mendekati
musim pancaroba. Berdasarkan data tersebut SMA N 10 Semarang secara langsung
terkena dampak banjir pasang surut karena lokasinya memang berdekatan dengan
pantai utara Jawa dan
memiliki kondisi morfologis berupa dataran aluvial dengan kelerengan rendah
yang menjadikan kawasan ini rentan terjadi banjir.
Dari
data sekolah yang diperoleh pada tahun 2019 dapat diketahui bahwa rata-rata air menggenangi
kawasan sekolah setinggi 10-40 cm. Air mulai muncul pada pagi hari sekitar pukul 07.00, siang
hari sekitar pukul 12.00 atau sore hari pukul 17.00. Apabila sebelumnya terjadi
hujan deras maka sekolah akan terkena banjir dan menggenangi beberapa titik
seperti halnya di parkiran kendaraan, lapangan sekolah, dan halaman
sekolah. Upaya adaptasi yang telah
dilakukan oleh pihak sekolah agar tidak menganggu kegiatan belajar mengajar
adalah dengan meninggikan bangunan ruang kelas, masjid sekolah, dan pedestrian.
Selain itu para siswa juga membawa sandal ketika air menggenangi kawasan
sekolah. Banjir yang menggenangi lingkungan sekolah berdampak dalam kegiatan
upacara karena lapangan tempat untuk upacara tergenang air. Banjir juga
menyebabkan pelajaran olahraga terganggu karena tidak bisa memakai lapangan
olahraga.
Banjir
rob yang terjadi meyebabkan kenyamanan dalam belajar terganggu. Siswa menjadi
sulit beraktifitas mengingat banyak genangan air di lingkungan sekolah. Lokasi
sekolah yang berada di dekat kawasan pesisir menyebabkan cuaca sangat panas
sehingga konsentrasi siswa dalam kegiatan pembelajaran juga terganggu. Sekolah menjadi
tidak nyaman untuk kegiatan belajar karena lokasi berada di kawasan rawan Rob.
Belum lagi banyak anak sekolah tidak masuk sekolah karena terganggunya alat
transportasi menuju ke sekolah jika banjir datang. Rob juga berpotensi
menggangu kesehatan, lokasi genangan air rentan menimbulkan bibit penyakit yang
harus diwaspadai oleh warga sekolah. Terganggunya suplai air bersih dan
terkontaminasinya sumber air bersih dapat menyebabkan penyakit. Memicu
terjadinya penyakit menular, seperti diare, malaria, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar