1. Konsep Geografi
Geografi
memiliki sepuluh konsep–konsep esensial (Suharyono dan Moch Amien, 1994 : 26 -
34), antara lain:
1) Konsep Lokasi
Lokasi sangat
berkaitan dengan keadaan sekitarnya yang dapat memberi arti sangat menguntungkan
ataupun merugikan. Lokasi digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer karena
lokasi suatu objek akan membedakan kondisi di sekelilingnya. Konsep lokasi
digunakan dalam menjawab persoalan diatas untuk membahas mengenai letak lokasi tingkat
partisipasi pendidikan yang ada di wilayah Indonesia. Partisipasi tersebut
meliputi APK, APM dan tingkat pendidikan di wilayah Indonesia.
2) Konsep Jarak
Jarak mempunyai
arti penting bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Jarak berkaitan erat dengan
arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan, 14 pengangkutan barang dan penumpang. Jarak
dapat dinyatakan sebagai jarak tempuh baik yang dikaitkan dengan waktu perjalanan
yang diperlukan ataupun satuan biaya angkutan.
3) Konsep
Aksesibilitas
Aksesibilitas
juga berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau
komunikasi yang dapat dipakai. Tempat-tempat yang memiliki keterjangkauan
tinggi akan mudah mencapai kemajuan dan mengembangkan perekonomiannya.
4) Konsep Pola
Konsep pola
berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi,
baik fenomena alami (misalnya jenis tanah, curah hujan, persebaran,
vegetasi) ataupun fenomena sosial budaya
(misalnya permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian).
Konsep pola digunakan dalam menjawab persoalan diatas untuk menganalisis
persebaran kualitas pendidikan yang ada di Indonesia sesuai indikator PBB.
5) Konsep
Morfologi
Morfologi
menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau
penurunan wilayah. Bentuk daratan merupakan perwujudan wilayah yang mudah
digunakan untuk usaha-usaha perekonomian.
6) Konsep
Aglomerasi
Aglomerasi
merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah
yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik karena kesejenisan gejala
maupun adanya faktor-faktor yang menguntungkan.
7) Konsep Nilai
Kegunaan
Nilai kegunaan
fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif artinya tidak sama
bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu.
8) Konsep
Interaksi Interdependensi
Interaksi
merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya, objek atau tempat satu
dengan tempat lainnya.
9) Konsep
Diferensiasi Area
Integrasi
fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempunyai corak individualis tersendiri
sebagai suatu region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain. Unsur
atau fenomena lingkungan bersifat dinamis dan interaksi atau integrasinya juga
menghasilkan karakteristik yang berubah dari waktu ke waktu.
10) Konsep
Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan
keruangan menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan
fenomena yang lain di suatu tempat atau ruang baik yang menyangkut fenomena
alam, tumbuhan, atau kehidupan sosial.
2. Prinsip Geografi
Terdapat empat
prinsip geografi sebagaimana yang diungkapkan Nursid Sumaatmadja dalam buku
Studi Geografi, Suatu Pendekatan dan Analisa keruangan (1988, 42-44), antara
lain:
1) Prinsip
Penyebaran/ Spreading Principle
Prinsip
penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam
peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang
lain. Hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Dalam menjawab persoalan ini
prinsip penyebaran digunakan untuk mengetahui persebaran kualitas pendidikan
Indonesia sesuai dengan Indikator PBB..
2) Prinsip
interrelasi/ Interrelationship Principle
Prinsip
interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non
fisik. Prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu
wilayah tertentu.
3) Prinsip
deskripsi/ Descriptive Principle
Prinsip
deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang
gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya
menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk tabel.
Prinsip deskripsi digunakan dalam menjawab persoalan diatas, yaitu untuk
merepresentasikan data dalam bentuk tabel klasifikasi, dan juga peta.
4) Prinsip
korologi/ Chorological Principle
Prinsip korologi
disebut juga prinsip keruangan. Dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala,
fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan
interaksinya dalam ruang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar