Bentuk Lahan Fluvial
Bentuklahan
fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang
mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi
air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai),
maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water). Proses fluviatil akan
menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang
mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses
erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan.
Macam-macam
Proses Fluviatil adalah:
1. Proses
erosi adalah gaya melebar air yang mengalir di atas permukaan air tanah yang
menyebabkan terjadinya lembah-lembah.·
2. Proses
transporasi adalah proses perpindahan/pengangkutan material oleh suatu tubuh
air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai
sebagai efek dari gaya gravitasi.
3. Proses
sedimentasi (Deposisi) terjadi bila terjadi ketika sungai tidak mampu lagi
mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang,
maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru
kemudian diendapkan material yang lebih halus.
Sumber
:http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/UPI_SUPRIYATNA/Bentuklahan_Fluvial.pdf
Bentuklahan
asal proses fluvial (F) (van Zuidam 1985) adalah Bentuk lahan yang
terbentuk akibat adanya
aktifitas aliran air.
Contoh : dataran banjir, sungai meander, sungai teranyam, pothole, point
bar, sungai mati.
Macam-macam
bentuk lahan asal Fluvial (Herlambang 1990 :
1. Kipas
Aluvial / Alluvial Fan: Endapan berbentuk kipas pada lembah pegunungan atau
mulut jeram.
2.
Crevasse
Splays : Celah yang terisi endapan pada lengkung luar alur sungai.
3. Tanggul
Alam : Akumulasi sedimen berupa igir / tanggul memanjang dan membatasi alur
sungai.
4.
Point Bar: Endapan
pada lengkung dalam sungai yang mengalami proses meandering.
5.
Dataran
Banjir : Endapan di kanan kiri sungai yang secara periodik digenangi oleh Banjir.
6.
Cekungan
Fluvial : Cekungan di belakang tanggul sungai dengan elevasi
sangat rendah.
7. Teras
Aluvial : Teras di tepi sungai yang dibatasi oleh dinding
curam di satu sisi dan lereng landai di sisi lain.
8.
Delta : Endapan
di muara Sungai
9.
Sungai
Mati : Dasar sungai yang sudah tidak aktif lagi karena sudah ditinggalkan alur
sungai.
10. Oxbow lake : Danau tapal kuda yang terjadi karena pemotongan
aliran pada sungai meander.
1.
Bentukan
lahan asal proses fluvial kawasan Karangsambung
Bentukan
lahan asal proses fluvial yang ada pada kawasan Karangsambung berawal dari
bentukan asal proses struktural (endogen) yang telah terkena tenaga luar dan
menjadi bentukan asal proses denudasional.
Klasifikasi
bentuklahan didasarkan pada : genesis, proses, dan batuan. Bentuklahan bentukan
asal fluvial berhubungan dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi) seperti
lembah lembah sungai besar dan dataran aluvial. Pada dasarnya bentuklahan ini disebabkan
karena proses fluvial akibat proses air yang mengalir baik yang memusat (sungai)
maupun aliran permukaan bebas (overlandflow). Ketiga aktivitas baik dari sungai
maupun aliran bebas mencakup Erosi, Transportasi, dan Sedimentasi.
Erosion
merupakan pelepasan progresif material dasar dan tebing sungai, yang
diakibatkan karena proses menumbuk dan menggerus material sungai sehingga material
alluvial yang tidak kompak seperti krakal, kerikil, pasir, dan lempung dapat terangkut.
Transportation pada sedimen yang terangkut tergantung pada ; debit sungai,
material sedimen, kecepatan aliran. Deposisi merupakan suatu pengendapan dari
material-material permukaan yang terendapakan disuatu tempat dimana gaya yang
bekerja sudah tidak aktif. Dari kenampakan topografi 3 dimensional wilayah
Karangsambung terlihat bahwa wilayah ini mempunyai sebagian besar topografi
perbukitan sehingga dimungkinkan perkembangan bentuk lahan secara global pada
kawasan ini berupa bentukan asal proses struktural (endogen) dan bentukan asal
proses denudasional. Adanya suatu cekungan yang berupa lembah antiklin
menandakan adanya beberapa proses bentukan dari proses bentukan asal struktural
yang telah terkena tenaga denudasional.
Mengingat
wilayah ini masih terdapat banyak singkapan batuan dengan topografi yang
berbukit maka air hujan yang jatuh pada permukaan sebagian besar akan menjadi
aliran permukaan dengan tingkat kecepatan dan debit aliran yang tinggi. Semakin
lama bentukan lahan denudasional tersebut akan terkikis oleh adanya tenaga
fluvial dan menjadikan berbagai bentukan lahan asal proses fluvial pada kawasan
karangsambung ini.
Geomorfologi
yang membentuk bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah karangsambung
meliputi, (A) bentuklahan dataran banjir yang merupakan daerah yang sering
banjir pada kawasan ini, dataran banjir merupakan sutau tempat akumulasi
sedimentasi akibat adanya luapan banjir sehingga wilayah ini merupakan daerah
yang secara periodik terkena banjir ; (B) bentuklahan sungai meandering ini diakibatkan
karena adanya kekuatan dari aliran permukaan pada sungai yang menghantam batuan
dengan perbedaan kekompakan batuan sehingga akan terjadi pembelokan arah
sungai, belokan sebelah luar merupakan zona dimana material akan tererosi yang
disebut sebagai pothole (D) sedangkan belokan sebelah dalam merupakan zona
dimana material diendapkan yang juga disebut sebagai point bar (E). ; (C)
bentuklahan sungai teranyam yang diakibatkan karena banyaknya material dengan
ukuran butir besar/ kasar hasil sedimentasi pada gosong sungai biasanya wilayah
ini merupakan wilayah yang landai dan datar, serta juga terdapat (F) bentuklahan
sungai mati yaitu di dekat bentuklahan meandering, bentuklahan ini merupakan hasil
akhir dari meandering yang membentuk suatu danau tapal kuda (oxbow lake).
Sumber
:
http://taufik.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/Bahan-4-Klasifikasi-Bentuklahan.pdf
(Diakses pada 29 September 2017 pukul 10.15)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/UPI_SUPRIYATNA/Bentuklahan_Fluvial.pdf
(Diakses pada 29 September 2017 pukul 10.50)
https://www.scribd.com/document/147327237/Bentuk-Lahan-Fluvial
(Diakses pada 29 September 2017 pukul 12.15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar