12/17/2019

Bentuk Lahan Asal Proses Fluvial Kawasan Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah

Bentuk Lahan Fluvial

Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water). Proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan.
Macam-macam Proses Fluviatil adalah:
1. Proses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir di atas permukaan air tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah.·
2.  Proses transporasi adalah proses perpindahan/pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi.
3. Proses sedimentasi (Deposisi) terjadi bila terjadi ketika sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus.


Sumber :http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/UPI_SUPRIYATNA/Bentuklahan_Fluvial.pdf

Bentuklahan asal proses fluvial (F) (van Zuidam 1985) adalah Bentuk lahan  yang  terbentuk  akibat  adanya  aktifitas  aliran  air.  Contoh : dataran banjir, sungai meander, sungai teranyam, pothole, point bar, sungai mati.
Macam-macam bentuk lahan asal Fluvial (Herlambang 1990 :
1.   Kipas Aluvial / Alluvial Fan: Endapan berbentuk kipas pada lembah pegunungan atau mulut jeram.

2.      Crevasse Splays : Celah yang terisi endapan pada lengkung luar alur sungai.
3.     Tanggul Alam : Akumulasi sedimen berupa igir / tanggul memanjang dan membatasi alur sungai.
4.      Point Bar: Endapan pada lengkung dalam sungai yang mengalami proses meandering.
5.      Dataran Banjir : Endapan di kanan kiri sungai yang secara periodik digenangi oleh Banjir.
6.      Cekungan Fluvial : Cekungan di belakang tanggul sungai dengan elevasi sangat rendah.
7.    Teras Aluvial : Teras di tepi sungai yang dibatasi oleh dinding curam di satu sisi dan lereng landai di sisi lain.
8.      Delta : Endapan di muara Sungai
9.      Sungai Mati : Dasar sungai yang sudah tidak aktif lagi karena sudah ditinggalkan alur sungai.
10.  Oxbow lake : Danau tapal kuda yang terjadi karena pemotongan aliran pada sungai meander.

1.      Bentukan lahan asal proses fluvial kawasan Karangsambung
Bentukan lahan asal proses fluvial yang ada pada kawasan Karangsambung berawal dari bentukan asal proses struktural (endogen) yang telah terkena tenaga luar dan menjadi bentukan asal proses denudasional.
Klasifikasi bentuklahan didasarkan pada : genesis, proses, dan batuan. Bentuklahan bentukan asal fluvial berhubungan dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi) seperti lembah lembah sungai besar dan dataran aluvial. Pada dasarnya bentuklahan ini disebabkan karena proses fluvial akibat proses air yang mengalir baik yang memusat (sungai) maupun aliran permukaan bebas (overlandflow). Ketiga aktivitas baik dari sungai maupun aliran bebas mencakup Erosi, Transportasi, dan Sedimentasi.
Erosion merupakan pelepasan progresif material dasar dan tebing sungai, yang diakibatkan karena proses menumbuk dan menggerus material sungai sehingga material alluvial yang tidak kompak seperti krakal, kerikil, pasir, dan lempung dapat terangkut. Transportation pada sedimen yang terangkut tergantung pada ; debit sungai, material sedimen, kecepatan aliran. Deposisi merupakan suatu pengendapan dari material-material permukaan yang terendapakan disuatu tempat dimana gaya yang bekerja sudah tidak aktif. Dari kenampakan topografi 3 dimensional wilayah Karangsambung terlihat bahwa wilayah ini mempunyai sebagian besar topografi perbukitan sehingga dimungkinkan perkembangan bentuk lahan secara global pada kawasan ini berupa bentukan asal proses struktural (endogen) dan bentukan asal proses denudasional. Adanya suatu cekungan yang berupa lembah antiklin menandakan adanya beberapa proses bentukan dari proses bentukan asal struktural yang telah terkena tenaga denudasional.
Mengingat wilayah ini masih terdapat banyak singkapan batuan dengan topografi yang berbukit maka air hujan yang jatuh pada permukaan sebagian besar akan menjadi aliran permukaan dengan tingkat kecepatan dan debit aliran yang tinggi. Semakin lama bentukan lahan denudasional tersebut akan terkikis oleh adanya tenaga fluvial dan menjadikan berbagai bentukan lahan asal proses fluvial pada kawasan karangsambung ini.
Geomorfologi yang membentuk bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah karangsambung meliputi, (A) bentuklahan dataran banjir yang merupakan daerah yang sering banjir pada kawasan ini, dataran banjir merupakan sutau tempat akumulasi sedimentasi akibat adanya luapan banjir sehingga wilayah ini merupakan daerah yang secara periodik terkena banjir ; (B) bentuklahan sungai meandering ini diakibatkan karena adanya kekuatan dari aliran permukaan pada sungai yang menghantam batuan dengan perbedaan kekompakan batuan sehingga akan terjadi pembelokan arah sungai, belokan sebelah luar merupakan zona dimana material akan tererosi yang disebut sebagai pothole (D) sedangkan belokan sebelah dalam merupakan zona dimana material diendapkan yang juga disebut sebagai point bar (E). ; (C) bentuklahan sungai teranyam yang diakibatkan karena banyaknya material dengan ukuran butir besar/ kasar hasil sedimentasi pada gosong sungai biasanya wilayah ini merupakan wilayah yang landai dan datar, serta juga terdapat (F) bentuklahan sungai mati yaitu di dekat bentuklahan meandering, bentuklahan ini merupakan hasil akhir dari meandering yang membentuk suatu danau tapal kuda (oxbow lake).

Sumber :
https://www.scribd.com/document/147327237/Bentuk-Lahan-Fluvial (Diakses pada 29 September 2017 pukul 12.15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar