Belum
lama ini suhu bumi mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menyebabkan
udara terasa sangat panas. Belum lagi jika kondisi cuaca berubah dan terjadi
hujan deras setelah sebelumnya cuaca sangat terik. Kondisi ini tentu
menyebabkan kebingungan di tengah masyarakat. Apakah jawaban atas pertanyaan
ini adalah karena kita sedang menghadapi pemanasan global? Sebenarnya apa sih
pemanasan global itu?
Pemanasan
global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan
bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan
punahnya berbagai jenis hewan.
Peningkatan
suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi disebabkan karena meningkatnya emisi
gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida,
hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi
ini terutama dihasilkan karena aktivitas manusia. Sejak Revolusi Industri,
tingkat karbon dioksida beranjak naik, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer
bumi mencapai pucak tertingginya. Gas rumah kaca yang dihasilkan manusia telah
secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia
tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk,
pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil
menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada
pemanasan global.
Beberapa
Ilmuwan memperkirakan kondisi ini akan semakin parah jika tidak segera
ditangani dengan baik. Terlebih lagi apabila selama 30 tahun ke depan emisi
karbon tidak segera diturunkan dampak-dampak yang lebih mengerikan bisa saja
menjadi sebuah kenyataan pahit.
Dampak yang bisa terlihat gunung-gunung es akan mencair dan
daratan akan mengecil. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam
hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab
karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Badai akan menjadi lebih
sering. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Oleh
karena itu untuk mengatasi permasalahan ini dibentuk kerjasama global lewat Perjanjian Paris. Perjanjian Paris merupakan
kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim dengan cara
negara berkomitmen dalam mengurangi emisi karbon. Namun perjanjian ini tidak
boleh dijadikan satu-satunya cara dalam menangani isu krisis iklim ini. Peran
teknologi dan keberadaan hutan-hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia
tetap harus di prioritaskan.
Hutan-hutan inilah yang bisa menjadi salah satu solusi
mengatasi krisis iklim. Hutan-hutan ini bisa menjadi solusi yang murah dan
efisian dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia adalah negara dengan jumlah hutan
tropis yang luas. Oleh karena itu, sebagai warga Indonesia mari kita jaga dan
lestarikan hutan kita agar generasi yang akan datang bisa hidup lebih nyaman.