5/23/2022

SUHU SEMAKIN PANAS, APA YANG SEBENARNYA TERJADI DI BUMI KITA?

 

Belum lama ini suhu bumi mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menyebabkan udara terasa sangat panas. Belum lagi jika kondisi cuaca berubah dan terjadi hujan deras setelah sebelumnya cuaca sangat terik. Kondisi ini tentu menyebabkan kebingungan di tengah masyarakat. Apakah jawaban atas pertanyaan ini adalah karena kita sedang menghadapi pemanasan global? Sebenarnya apa sih pemanasan global itu?

Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi disebabkan karena meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan karena aktivitas manusia. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer bumi mencapai pucak tertingginya. Gas rumah kaca yang dihasilkan manusia telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.

Beberapa Ilmuwan memperkirakan kondisi ini akan semakin parah jika tidak segera ditangani dengan baik. Terlebih lagi apabila selama 30 tahun ke depan emisi karbon tidak segera diturunkan dampak-dampak yang lebih mengerikan bisa saja menjadi sebuah kenyataan pahit. Dampak yang bisa terlihat gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Badai akan menjadi lebih sering. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini dibentuk kerjasama global lewat Perjanjian Paris. Perjanjian Paris merupakan kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim dengan cara negara berkomitmen dalam mengurangi emisi karbon. Namun perjanjian ini tidak boleh dijadikan satu-satunya cara dalam menangani isu krisis iklim ini. Peran teknologi dan keberadaan hutan-hutan yang tersebar di seluruh penjuru dunia tetap harus di prioritaskan.

Hutan-hutan inilah yang bisa menjadi salah satu solusi mengatasi krisis iklim. Hutan-hutan ini bisa menjadi solusi yang murah dan efisian dalam mengurangi emisi karbon.  Indonesia adalah negara dengan jumlah hutan tropis yang luas. Oleh karena itu, sebagai warga Indonesia mari kita jaga dan lestarikan hutan kita agar generasi yang akan datang bisa hidup lebih nyaman.